Dihantam Trailer, JPO di BSD Ambruk

Warta Media Online, Jakarta - Sejumlah pengendara di kawasan jalan tol BSD tepatnya di kilometer 8 terganggu, pasalnya jembatan penyeberangan orang yang ada di situ ambruk. Ambuknya bukan tanpa alasan, melainkan akibat dihantam trailer.

Berenang Bersama Ikan di Umbul Ponggok

Warta Media Online, Klaten - Umbul Ponggok merupakan sebuah kolam alami yang dikembangkan menjadi wisata tirta yang cukup terkenal di Klaten. Aneka ikan warna-warni yang hidup di Umbul Ponggok dan dasar kolam yang indah menjadikannya sebagai lokasi favorit snorkeling.

Movie Review: Kisah Cinta dan Rangga Cukup Berakhir di Masa Sekolah

Warta Media Online, Bandung - Setelah empat belas tahun berlalu, anggota Geng Cinta kini telah menjelma menjadi para perempuan metropolitan yang menganggap minum es teh manis di pinggir jalan Yogyakarta itu eksotis dan Rangga (Nicholas Saputra) masih juga bergulat dengan getirnya hidup yang dijalaninya dengan keengganan.

9 Tips Cara Mengatasi Rambut Rontok

Warta Media Online - Rambut adalah mahkota bagi setiap manusia, khususnya untuk wanita. Rambut dianggap juga sebagai hal yang sangat penting, disamping dapat mempercantik seorang wanita, rambut juga dapat dijadikan ajang untuk bergaya bagi seseorang.

Bos Leicester Diberi Gelar Manager Of The Year

Warta Media Online, Inggris - Bos Leicester Claudio Ranieri diberi gelar Manager Of The Year oleh The League Managers Association. Seperti dikutip dari bbc news, manager berdarah Italia ini dihormati setelah memimpin Foxes ke debut pertama mereka dalam musim pertamanya.

Kamis, 19 Mei 2016

Karakteristik-Karakteristik Budaya Ciamis


Warta Media Online - Setiap daerah memiliki kebudayaan dengan karakteristik yang berbeda. Sama hal nya dengan Ciamis, kota kecil yang berjarak 4 jam apabila ditempuh menggunakan mobil dari Bandung. Kota yang memiliki UMK (Upah Minimum Kerja) paling rendah Se-Jawa Barat ini dikenal sebagai kota pensiun. Saking suasana nya yang sangat sepi dengan jumlah penduduk yang tidak begitu banyak.

Penduduk Ciamis memiliki budaya ramah lingkungan yang sangat tinggi di banding daerah lainnya. Hal ini dibuktikan dengan mendapatkan penghargaan Adipura dari presiden pada tahun 2010. Pengharaagan Adipura yang diterima bukan kali pertama, namun sudah tiga kali berturut-turut, sehingga kini di Ciamis ada tugu Adipura yang baru di bangun tahun 2013 silam. Penghargaan tersebut memang pembuktian bahwa masyarakat Ciamis sangat menjaga kebersihan, keindahan dan ketertiban kota. Memasuki daerah kota Ciamis, saya bisa membuktikan bahwa tidak ada sedikit pun sampah disini. Kemacetan yang menjadi hantu bagi kota kota besar, tidak ditemui di Ciamis. Ciamis memang kota kecil dengan penuh kedamaian dan keindahan.

Selain penghargaan Adipura, Ciamis juga mendapatkan penghargaan Kalpataru untuk Kampung Kuta di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Mengapa? Karena masyarakat kampung ini memang menjaga alam dengan sangat protektif. Apabila ada pengunjung atau masyarakat sekitar yang mau memasuki hutan lindung, wajib tidak menggunakan alas kaki alias nyѐker.

Kampung Adat Kuta

Kampung Kuta ini dikategorikan sebagai kampung adat, karena mempunyai kesamaan adat dalam bentuk dan bahan fisik bangunan rumah, adanya ketua adat, dan adanya adat istiadat yang mengikat masyarakatnya. Salah satu warisan ajaran leluhur yang mesti dipatuhi masyarakat Kuta adalah pembangunan rumah. Bila dilanggar, warga Kuta berkeyakinan, musibah atau marabahaya akan melanda kampung mereka. Aturan adat menyebutkan rumah harus berbentuk panggung dengan ukuran persegi panjang. Atap rumah pun harus dari bahan rumbia atau ijuk.

Masyarakat Kampung Kuta masih teguh memegang dan menjalankan tradisi dengan pengawasan kuncen dan ketua adat. Kepercayaan terhadap larangan dan adanya mahluk halus atau kekuatan gaib masih tampak pada pandangan mereka terhadap tempat keramat berupa hutan lindung atau hutan keramat. Hutan keramat tersebut sering didatangi oleh orang-orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup. Hanya saja, di hutan keramat tersebut tidak boleh meminta sesuatu yang menunjukan ketamakan seperti kekayaan.

Hal unik lainnya di Kampung Kuta adalah mushalla yang beralaskan tanah. Sehingga apabila shalat di mushalla tersebut, langsung sujud ke tanah tanpa ada alas lainnya. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, katanya agar lebih bisa dekat dengan alam dan penciptanya.

Makanan khas Ciamis adalah galendo, saya jamin di daerah lain tidak ada makanan yang namanya galendo. Galendo adalah makanan yang terbuat dari ampas perasan minyak kelapa, rasanya sangat khas sekali. Sekarang galendo sudah dikemas dengan bentuk yang sangat modern dan ditambah rasa buah-buahan, sehingga rasanya juga semakin bervariasi.

Masyarakat Ciamis yang tinggal di daerah kota, kebanyakan bekerja menjadi Pegawai Negeri Sipil seperti guru, pegawai pemerintahan dan lain-lain. Sedangkan masyarakat Ciamis yang tinggal di daerah pedesaan, kebanyakan bekerja sebagai petani atau buruh tani. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak nya sawah di daerah pelosok Ciamis seperti di Talagasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Talagasari bisa dibilang sebagai lumbung padi bagi Provinsi Jawa Barat, kebanyakan petani di Talagasari sejahtera karena pemerintah pusat maupun lokal selalu memberikan bantuan.

Bukan hanya pada sektor pertanian namun juga perkebunan. Di daerah yang agak tinggi atau dekat pegunungan, masyarakat nya memilih untuk berkebun. Seperti di daerah Sukamantri, Kabupaten Ciamis. Disana suasananya sangat dingin sekali, sehingga masyarakat nya pun lebih memilih untuk bercocok tanam. Tanaman yang di tanam seperti teh, tomat, cabai, dan lain-lain.

Masih di daerah Sukamantri. Ada kesenian khas yang sudah menjadi kesenian dunia. Kesenian tersebut adalah Bebegig, atau lebih dikenal sebagai Bebegig Sukamantri. Bebegig Sukamantri ini bukan orang-orangan sawah melainkan kesenian tari-tarian yang menggunakan topeng kepala Singa seperti topeng barong dari Jawa Barat dan Bali. Hal yang membedakan topeng ini mengenakan rambut gimbal dari susunan bunga rotan atau bunga caruluk yang disebut bubuai. Bunga caruluk ini juga uniknya hanya bisa ditemukan di daerah Gunung Awi Temen atau Hutan Awi Temen di Sukamantri.

Bebegig Sukamantri

Dulu kesenian Bebegig merupakan bagian dari ritual upacara pengusiran roh-roh jahat. Karena sekarang masyarakat Ciamis sudah beragama yaitu Islam, maka kesenian ini diubah dari upacara mistik pengusiran roh jahat, menjadi kesenian untuk menghibur masyarakat Ciamis pada acara pernikahan, khitanan, dan bahkan festival budaya Internasional.

Ada kebiasaan unik para pemain bebegig ini. Walaupun sekarang mereka sudah memeluk agama Islam, namun kepercayaan untuk melakukan ritual seperti jaman dulu masih saja di lakukan. Pemain diharuskan untuk melakukan ritual di makam keramat di daerah Desa Cempaka, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis. Ritual tersebut dilakukan tengah malam sampai menjelang pagi. Apabila sudah melakukan ritual, topeng bebegig yang beratnya bisa sampai 40kg ini disimpan di makam dan diinapkan sampai subuh. Hal ini dilakukan apabila besoknya mereka akan melakukan pentas. Katanya, mereka meminta izin kepada sesepuh yang sudah menciptakan bebegig ini.

Walaupun masyarakat Ciamis menggunakan bahasa sunda seperti daerah lain di Jawa Barat. Namun ada bahasa-bahasa yang hanya ada di Ciamis. Seperti “hoream/malas” dalam bahasa keseharian masyarakat Ciamis biasa disebut “teu purun”. Saya sempat menggunakan kata ini ke teman yang bukan orang Ciamis, dan dia tidak mengerti apa yang saya maksud. Lalu uniknya ada pengertian makna yang berbeda dalam bahasa sunda di Ciamis. Seperti “isukan”, dalam bahasa sunda umum, isukan berarti besok, namun dalam bahasa masyarakat Ciamis, “isukan” adalah kapan-kapan. Dan juga ada beberapa kata bantu yang menandakan bahwa dia orang Ciamis, seperti “beu” atau “sini berikan”, lalu “jih” atau “ih ko gitu”, dan masih banyak lagi.

Di Ciamis, memiliki budaya likuran atau malam likur saat bulan ramadhan. Di daerah saya, budaya ini sering dilaksanakan saat tanggal ganjil di 10 hari sebelum lebaran. Jadi biasanya di tanggal ganjil ini, masyarakat di sekitar masjid akan membawa makanan sebelum taraweh dimulai. Lalu setelah selesai taraweh, makanan itu dibagikan dan akan dimakan bersama-sama.

Itulah beberapa budaya yang ada di daerah Ciamis. Sebenarnya masih banyak budaya yang belum saya sampaikan disini, namun secara garis besar inilah budaya Ciamis. Budaya yang sebagian besar dilakukan secara gotong royong dan bermasyarakat. Namun katanya, orang Ciamis itu manis-manis dan ngangenin hehe.
Share:

Foto: Kampung Kreatif

KAMPUNG KREATIF - Seorang Ibu sedang menunggu warungnya yang di lukis mural di daerah Kampung Kreatif Dago Pojok, Bandung, pada Senin (03/05/16). Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok yang terletak di Jl. Dago Pojok Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung ini digagas oleh Rahmat Jabaril, salah satu warga setempat yang peduli akan lingkungan tempat tinggalnya. Dengan bantuan Pemkot Bandung dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, akhirnya Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok dapat dikenal secara perlahan dan menjadi salah satu destinasi wisata kesenian bagi para wisatawan.



Share:

Angklung Saung Udjo Tampil di Korea Selatan

Warta Media Online, Bandung - Angklung Saung Udjo tampil di Korea Selatan pada Senin (16/05), sebagai penampil di acara Special Forum with President Jokowi. Acara dibuka pukul 16.45 waktu setempat di hall Lotte Hotel. Presiden memang belum tiba di ruangan, acara sudah dibuka untuk menghibur tamu yang sudah datang dan menyambut Presiden Jokowi, Presiden Republik Korea Park Geun Hye beserta rombongan.

Dalam cuitannya di twitter, Angklung Saung Udjo berhasil mengagumkan 400 CEO Korea Selatan. Selain tampil di depan CEO Korea Selatan, mereka juga tampil di hadapan 1200 warga Indonesia di Korea Selatan.


Selain penampilan dari Angklung Saung Udjo, acara ini juga menampilkan kebudayaan Indonesia yang lain. Penampilan dibuka oleh kolaborasi budaya  dari tenaga kerja Indonesia bernama Pelangi Budaya. Alunan Gamelan dipadu tari  Reog, tari Jaranan, dan Pencak Silat membuat diaspora Indonesia dan tamu undangan yang hadir bersemangat.
Share:

Selasa, 17 Mei 2016

Tim Uber Harus Puas Menjadi Runner-Up Grup

Warta Media Online, Kunshan - Tim Uber Indonesia harus puas lolos ke perempatfinal dengan predikat runner-up grup. Hasil di luar perkiraan itu disebut membuat langkah jadi lebih berat.

Dalam pertandingan memperebutkan status juara Grup C, Indonesia kalah 2-3 dari Thailand. Walhasil Thailand lolos sebagai juara grup, sedangkan Indonesia di posisi dua.

"Memang hasil ini tidak seperti yang diperkirakan, pertaruhannya di tunggal ketiga, kami memasang debutan dan bisa berhasil. Hasil ini membuat langkah tim Uber lebih berat, karena di perempatfinal kami akan bertemu para juara grup," kata Chef de Mission tim Thomas dan Uber Indonesia Achmad Budiharto dalam rilis pers Tim Humas Dan Social Media PP PBSI.

Pun begitu, pria yang juga wakil sekretaris jenderal PP PBSI itu tidak lantas pesimistis. Menegaskan bahwa itulah hasil yang harus diterima dan dihadapi, ia pun berharap predikat underdog bisa membuat para pemain Uber Indonesia bisa tampil lepas.

"Tim Uber Indonesia ada kesempatan ketemu Thailand lagi di perempatfinal dan peluang kami terbuka. Sebetulnya tadi Tiara/Anggia punya kesempatan di game kedua dan ketiga tetapi Tuhan berkata lain," tuturnya.

Hasil hasil pertandingan Tim Uber Indonesia vs Thailand (2-3) :

Maria Febe Kusumastuti vs Ratchanok Intanon 21-14, 21-14
Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari vs Sapsiree Taerattanachai/Puttita Supajirakul 21-14, 21-14
Hanna Ramadini vs Busanan Ongbumrungphan 8-21, 11-21
Tiara Rosalia Nuraidah/Anggia Shitta Awanda vs Jongkolphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai 21-14, 17-21, 22-24
Gregoria Mariska vs Nitchaon Jindapol 13-21, 21-14, 22-20
Share:

Salam Redaksi

Warta Media Online adalah media online yang akan memberikan berbagai macam berita. Mulai dari entertainment dan juga news. Tentunya berita yang dimuat di Warta Media Online adalah berita yang hangat dan terpercaya.